dia atau dia?

udah dari awal aku galau. aku sendiri gak tau apa yang tak galauin. tiba-tiba suasana hati tak pas. pengen sendiri. negliat air hujan yang jatuh. ngerasain air hujan yang basahi tanganku. seolah cuma air ini yang bisa ngertiin perasaan hatiku saat ini. aku ingin ceritakan semua pada mereka, kedua sahabatku. tapi entah apa yang terjadi lidah ini kaku saat akan memulai sebuah pembicaraan dari hati ini. aku yakin mereka pasti bisa ngertiin aku. mereka berusaha ngehibur aku. tapi maaf, senyumku nggak setulus kemarin sist. aku sendiri tak tau kenapa ini terjadi. apa karena "dia". tinta pertamaku. aku terlalu menganggap semua tatapannya berbeda padaku. padahal aku hanya teman biasa baginya. atau mungkin karena "dia", orang yang selalu mencariku untuk menanyakan cewek itu. tak ada yang berupah dari hubungan kami. tak ada yang spesial dari kedekatan kami. aku dan dia, hanya teman. aku hanya teman curhatnya saja. nggak lebih! galauku makin parah pas dia ngirim pesen "aku mau cerita lagi yaa". tentang apa?? cewek itu lagi?? pliissss cewek itu lo gak pernah nganggep dia apa-apa. aku yang ada buat dia selama ini. look at me!! aku ada buat dia. aku mau jadi lebih dari temen dia. tapi yaudahlah, bersyukur aku bisa deket sama kamu. liat kamu bahagia dan aku tau semua yang kamu rasain. dan aku tau semua itu dari mulutmu. kita bicara dari hati ke hati nanti,